Kamis, 04 Maret 2021

Evaluasi( penilaian) Mengukur kemajuan Menunjang penyusunan rencana - ppt download

Evaluasi( penilaian) Mengukur kemajuan Menunjang penyusunan rencana - ppt download: KELEBIHAN dasarnya pada tolok ukur (criteria) bertujuan untuk menentukan nilai dari sesuatu atas dasar criteria (tolok ukur) yang telah ditentukan Tema dari penilaian adalah melakukan pengukuran untuk memperoleh data yang akan dibandingkan dengan criteria yang ada Memberikan interpretasi terhadap data hasil pengukuran apakah sesuai atau menyimpang dengan criteria yang ada Menentukan pendapat (judgement) dan mengambil keputusan sebagai tindakan langsung dari penilaian Evaluasi berorientasi kepada pengambilan keputusan (decision oriented)

Jumat, 24 Mei 2019

Perjalanan Mengikuti VCI Batch 3 - Materi 2

SUPERVISI KLINIS MODEL “GROW ME”

Kepala sekolah sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan supervisi, karena banyak faktor, antara lain karena karakter masing-masing guru yang berbeda-beda, bermacam-macam masalah dalam pembelajaran. Namun mayoritas guru mengalami kendala yang sama yaitu di pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang aktif. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ada bentuk supervisi yang dapat digunakan yaitu supervisi klinis dengan model GROW ME. Pembahasan tentang supervisi klinis model GROW ME ada juga di youtube dengan link https://www.youtube.com/watch?v=mIAUk5iyRng&t=63

Apa itu Supervisi model “GROW ME”
Supervisi model GROW ME adalah salah satu bentuk supervisi klinis yang pelaksanaannya berbentuk coaching. Coaching merupakan salah satu istilah yang berhubungan erat dengan managing people, yang berarti melatih, mengajar atau bertindak sebagai pelatih, pendidik atau pengajar. Coaching adalah soal pengembangan diri dan tidak berlangsung di ruang kelas atau di laboratorium, coaching bisa dilakukan sambil melakukan pekerjaan lain dan akan sangat berhasil jika disertai dengan pendelegasian (Tony, 2003: 87). Coaching merupakan proses untuk membina seseorang atau group menemukan dan bertindak berdasarkan solusi yang paling cocok untuk dirinya dan sekitarnya, yang 100% merupakan inisiatif dari mereka. Coaching dilakukan melalui dialog yang membantu para coachee (orang yang dibina) untuk melihat perspektif baru dan mencapai tingkat kejelasan yang lebih tinggi mengenai pandangan, emosi, dan tindakan-tindakan mereka, juga menyangkut orang dan situasi di sekitar mereka, serta membantu untuk mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, dan dengan demikian mereka dapat meningkatkan kinerja dalam kehidupan pribadi maupun karir (Wilson, 2011: 88).
Sedangkan istilah GROW ME merupakan sebuah akronim dari G = Goal (tujuan), R = Reallity (keadaan saat ini), O = Option (pilihan  cara  untuk  mencapai  tujuan), W=What next (Cara yang dipilih untuk mencapai tujuan), M= Monitoring, E = Evaluasi.


Tujuan Supervisi Model GROW ME
Tujuan supervisi model GROW ME sama halnya dengan supervisi pembelajaran bentuk lainnya yaitu kegiatan yang  berhubungan  dengan  berbagai usaha perbaikan  yang bertujuan untuk meningkatkan  kualitas  guru.  Dengan meningkatnya kualitas guru, diharapkan dapat  berjalan  selaras  dengan  kualitas pembelajaran   di   kelas.   Kualitas pembelajaran  yang  dimaksud  mencakup  proses  dan  hasil  yang  dicapai setelah  proses    pembelajaran berlangsung. Pada akhirnya bermuara pada meningkatnya kualitas  pendidikan.  Kualitas  proses pembelajaran  sangat  tergantung  pada kemampuan  guru  dalam  kegiatan pembelajaran  di  kelas,  sedangkan kualitas  hasil  pembelajaran  biasanya ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa. Jika   proses   pembelajaran   tidak berkualitas,  maka  dapat  dipastikan  prestasi siswa juga tidak akan baik. Sebaliknya,  jika  proses  pembelajaran berkualitas  maka  secara  otomatis prestasi  belajar  siswa  akan  baik  dan memuaskan.

Kelebihan Supervisi Model GROW ME
            Grow model adalah salah satu model untuk melakukan proses coaching yang terkenal dan cukup klasik. Grow sangat sederhana dan mudah dilakukan bahkan oleh orang yang tanpa latihan khusus. Grow model bisa diterapkan di berbagai macam situasi dengan cara yang sangat sederhana dan efektif. Grow model dirancang untuk memungkinkan para coach untuk melakukan sesi coaching yang lebih terstruktur dengan kliennya. Peningkatan struktur akan menghasilkan lebih baik dan mendalam, sehingga mempermudah mendapatkan hasil yang diinginkan (Ridwan, 2007:21). Grow model berkembang sebagai bentuk problem solving (pemecahan masalah). Sehingga bisa dikatakan bahwa model ini adalah merupakan model dari aliran problem focus coaching. Kelebihan lain pada supervisi model ini adalah terkesan tidak menggurui, guru menemukan solusi sendiri dalam mengatasi masalah pembelajarannya.

Prinsip Choching GROW ME
Carol Wilson (2011), menjelaskan 8 prinsip dalam coaching yaitu: Awareness (Kesadaran), Responsibility (Tanggung Jawab), Self Belief (Percaya diri), Blame Free (Tidak Menyalahkan), Solution Focus (Fokus Pada Solusi), Challenge(Tantangan), Action, dan Trust (Kepercayaan). Terdapat pula prinsip yang lain ketika seorang coach melaksanakan proses coaching yaitu : 1) Semua orang mau belajar dan maju. 2) Setiap pembelajar mempunyai potensi untuk meningkatkan kinerjanya. 3) Pertanyaan yang baik lebih kuat dan berguna daripada perintah. 4) Setiap masalah merupakan kesempatan untuk belajar. 5) Tujuan dan motivasi yang menantang dapat memberikan hasil terbaik bagi pembelajar. Seorang Coaching yang baik akan selalu mempunyai rencana yang baik, dapat melihat potensi dalam diri pembelajar, merupakan sumber motivasi bagi kliennya, mengetahui pembelajar yang baik, seorang pembelajar yang unggul, terampil berkomunikasi efektif.
Seorang coach harus  memiliki karakteristik :  (1)  selalu  membuat perencanaan  yang  tepat, (2)  mampu melihat  potensi  dalam diri pembelajar, (3) sebagai sumber motivasi, mengenali coache dengan baik, (4) pembelajar yang unggul, dan (5) terampil berkomunikasi  secara  efektif. Teknik coaching dengan menggunakan  model GROW-ME merupakan  model coaching yang berorientasi pada pengembangan manusia. 

Langkah-langkah GROW ME
1.  Goal = Gambarkan masalah dan harapan
Pertanyaan peserta : Kemana tujuan saya? Pertanyaan pelatih : Apakah yang Anda selesaikan? Bagaimana padangan Anda tentang suatu keberhasilan? Bagaimana Anda tahu telah mencapai tujuan?
2.  Reality = tentukan permasalahan nyata yang dihadapi (akar permasalahan)
Pertanyaan peserta : Dari mana saya akan mulai? Pertanyaan pelatih : Berdasarkan pada tujuan bagaimana situasi saat ini? Mengapa demikian? Apakah ada kendala yang menghalangi Anda untuk mencapai sesuatu yang diinginkan? Apakah yang telah dilakukan sejauh ini?
3.  Option = menjajaki kemungkinan-kemungkinan dan mencari solusi secara bersama-sama.
Pertanyaan peserta : Apakah ada kendala antara kenyataan dengan tujuan? Sedangkan pertanyaan dari pelatih : Apakah ada alternatif yang lain untuk mencapai tujuan? Apa saja keunggulan dan hambatan terhadap setiap pilihan? Jika waktu, bahan atau sumber tersedia mana yang akan anda pilih? Mengapa?
4.  What next = menyetujui sebuah action plan.
Pertanyaan peserta : Cara apakah yang saya pilih? Bagaimana saya mencapai tujuan? Sedangkan pertanyaan pelatih : apakah yang akan Anda lakukan untuk menjembatani kesenjangan antara kenyataan sekarang dan tujuan? Apakah yang akan terjadi? Dukungan apa yang dibutuhkan? Apakah ada waktu yang ditetapkan untuk action? Dan tahapan-tahapannya? 
5.  Monitoring  = Mengecek kemajuan. Tindak lanjut yang meyakinkan situasi sudah diperbaiki.
Pertanyaan peserta : Apakah ada kemajuan terhadap yang telah direncanakan. Pertanyaan dari pelatih : Apakah Anda masih bekerja terhadap tujuan yang telah dicapai? Sudah sejauh mana? Apa yang telah dipelajari sejauh ini? Apakah rencana selanjutnya? Perlu suatu perubahan? Perlu penyesuaian dengan waktu yang direncanakan? Dukungan apa yang diperlukan sekarang?
6.  Evaluasi : Penilaian Pembelajaran dan Pelaksanaan.
Pertanyaan peserta : Sudahkah saya mencapai tujuan yang telah saya tetapkan? Pelatih bertanya : Sudahkah anda mencapai tujuan? Mengapa demikian? Hal-hal mana yang paling penting untuk dipelajari? Ini pendapat saya, bagaiman hal itu dilakukan, apakah ada saran?
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan pelatih :1. Merayakan keberhasilan, penegasan terhadap usaha yang dilakukan. 2. Memberi umpan balik dengan jujur dan ikhlas tanpa adanya paksaan. 3) Meletakkan dasar untuk target berikutnya dan tahapan selanjutnya. Untuk dapat lebih jelasnya bagaimana proses supervisi model GROW ME dapat dibuka di laman youtube : https://www.youtube.com/watch?v=tZnN82t07NE





Kesimpulan
            Salah satu ketrampilan kepala sekolah adalah melakukan penilaian dan pembinaan kepada guru untuk terus menerus meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas agar berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Untuk dapat mencapai kompetensi tersebut kepala sekolah diharapkan dapat melakukan supervisi akademik yang didasarkan pada metode dan teknik supervisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan guru. Melihat pentingnya kegiatan supervisi yang dilakukan seorang kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan sekolah, maka kompetensi supervisi ini, harus benar-benar dikuasai oleh kepala sekolah. Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi dilakukan dengan konsisten terutama dalam memberikan pembinaan melalui supervisi akademik.
Salah satunya yaitu melaksanakan supervisi menggunakan model Grow-Me. Dengan memilih model Grow-me ternyata kepala sekolah atau guru lebih aktif dan dapat memecahkan masalahnya. Pelaksanaan  coaching  di sekolah sangat penting dilakukan. Agar pelaksanaannya berjalan optimal maka coaching harus dilakukan dengan menggunakan prinsip kerjasama, berbagi, menjembatani gap, formal dan  informal,  kemitraan,  motivasi, fokus, saling percaya dan  rasa  hormat. Pelaksanaan model  ini    dapat  dilakukan  oleh satu orang,  beberapa, atau banyak orang.  Seorang  guru  dapat  dilatih secara  individu.  Dapat  pula  latihan dilakukan  dalam  kelompok seperti dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru. Contoh : Peningkatan Kompetensi Guru Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi  yang  Memenuhi  Kriteria Keterampilan Berpikir Tinggi (Hots –  High order thinking skill).

Daftar Pustaka
Buzan, Tony. 2003. Head Strong. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ridwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Wilson, Carol. 2011. Performance Coaching : metode Baru Mendongkrak Kinerja Karyawan. Jakarta : Ppm Manajemen.